PERANAN KOPERASI DI
BERBAGAI PERSAINGAN PASAR
TUGAS 13
Disusun oleh:
Nama :
Afif Triyogo (10216275)
Kelas :
3EA29
Mata
Kuliah :
Ekonomi Koperasi
Dosen
: Julius Nursyamsi
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
ATA 2018 / 2019
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisikan tentang“Peranan Koperasi di Berbagai Persaingan Pasar” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi
para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Jakarta, 31
Januari 2018
Penyusun
A. Peranan Koperasi
diberbagai Perusahaan Pasar
1.) Koperasi dalam Pasar
Persaingan Sempurna
Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan
pembeli sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang
berlaku; barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat
mobilitas sumber daya yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai
kebebasan untuk keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai
informasi yang sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga,
kuantitas dan kualitas barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau
manfaat eksternal berhubungan dengan barang dan jasa yang dijual di pasar.
Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat “penerima
harga” (price taker). Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal pada tingkat harga
yang berlaku di pasar.
Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan
memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC.
Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis vertikal sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga dapat naik, tetap atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat
banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah
konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara,
kentang, dan lain-lain.
Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna
:
1. Adanya penjual dan
pembeli yang sangat banyak.
Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga. Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian, pengusahalah yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang telah ada. Demikian pula konsumen secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah pembeliannya.
Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan masing-masing pihak tidak dapat mempengaruhi harga. Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar. Dengan demikian, pengusahalah yang menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang telah ada. Demikian pula konsumen secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah pembeliannya.
2. Produk yang dijual
perusahaan adalah sejenis (homogen).
Produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala hal. Dalam pikiran pembeli, masing-masing hasil produksi suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah substitusi yang sempurna untuk hasil produksi dari perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tidak tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
Produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala hal. Dalam pikiran pembeli, masing-masing hasil produksi suatu perusahaan dilihat sebagai sebuah substitusi yang sempurna untuk hasil produksi dari perusahaan lain di pasaran. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tidak tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
3. Perusahaan bebas untuk
masuk dan keluar.
Masing-masing penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Tidak turut sertanya salah satu pengusaha atau pembeli dalam pasar tersebut, tidak akan berpengaruh kepada harga pasar, karena jumlah produk yang ditarik/dibeli sedemikian kecilnya sehingga dapat diabaikan jika dibandingkan dengan total produk yang terdapat di pasar.
Masing-masing penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Tidak turut sertanya salah satu pengusaha atau pembeli dalam pasar tersebut, tidak akan berpengaruh kepada harga pasar, karena jumlah produk yang ditarik/dibeli sedemikian kecilnya sehingga dapat diabaikan jika dibandingkan dengan total produk yang terdapat di pasar.
4. Para pembeli dan
penjual memiliki informasi yang sempurna.
Para penjual dan pembeli mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi pasar, struktur harga, dan kuantitas barang yang sesungguhnya. Keterangan ini mudah didapat dan tidak memerlukan biaya yang besar (costless).
Para penjual dan pembeli mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi pasar, struktur harga, dan kuantitas barang yang sesungguhnya. Keterangan ini mudah didapat dan tidak memerlukan biaya yang besar (costless).
2.) Koperasi dalam
pasar monopolistik
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia.
Ciri-ciri Pasar Monopolistik :
1. Penjual atau pengusaha
dari suatu produk adalah banyak, serta jenis produk yang beragam.
Misalnya produk rokok, rokok diproduksi oleh banyak pengusaha, dan setiap pengusaha satu sama lain bersaing secara tidak sempurna.
Produk yang ditawarkan tidak sama dalam segala hal. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut. Disini, perusahaan-perusahaan terpacu untuk terikat dalam persaingan non-harga, misalnya melalui periklanan dan tipe lain dari promosi, karena produk yang dihasilkan tidak sejenis dan para pembeli atau konsumen tidak mengetahuinya.
Misalnya produk rokok, rokok diproduksi oleh banyak pengusaha, dan setiap pengusaha satu sama lain bersaing secara tidak sempurna.
Produk yang ditawarkan tidak sama dalam segala hal. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut. Disini, perusahaan-perusahaan terpacu untuk terikat dalam persaingan non-harga, misalnya melalui periklanan dan tipe lain dari promosi, karena produk yang dihasilkan tidak sejenis dan para pembeli atau konsumen tidak mengetahuinya.
2. Ada produk
substitusinya.
Dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh produk lain. Ada produk lain yang serupa yang dapat memberikan kepuasan yang sama.
Dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh produk lain. Ada produk lain yang serupa yang dapat memberikan kepuasan yang sama.
3. Keluar atau masuk ke
industri relative mudah.
4. Harga produk tidak
sama di semua pasar.
Tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjual, karena penjual atau pengusaha dalam pasar ini adalah banyak sehingga konsumen yang harus menyesuaikan dalam hal “harga”.
Tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjual, karena penjual atau pengusaha dalam pasar ini adalah banyak sehingga konsumen yang harus menyesuaikan dalam hal “harga”.
5. Pengusaha dan konsumen
produk tertentu sama-sama bersaing.
Tetapi persaingan tersebut tidak sempurna, karena produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal. Produk pengusaha yang mana yang akan menduduki tempat monopolistic, ditentukan oleh konsumen produk tersebut dan bukan pengusahanya.
Tetapi persaingan tersebut tidak sempurna, karena produk yang dihasilkan tidak sama dalam banyak hal. Produk pengusaha yang mana yang akan menduduki tempat monopolistic, ditentukan oleh konsumen produk tersebut dan bukan pengusahanya.
3.) Koperasi dalam pasar monopsony
Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu
pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.
Ciri-ciri pasar monopsoni :
§ Banyak terdapat
penjual atau produsen.
Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh harga pasar.
• Sangat mudah untuk masuk ke pasar
• Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh harga pasar.
• Sangat mudah untuk masuk ke pasar
• Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
4.) Koperasi Dalam Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi
kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Ciri-ciri pasar Oligopoli:
1. Terdapat banyak pembeli di pasar.
Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular, air minum, kendaraan bermotor, dan sebagainya.
Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular, air minum, kendaraan bermotor, dan sebagainya.
2. Hanya ada beberapa
perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
3. Umumnya adalah
penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi).
Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia).
Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia).
4. Produk yang dijual
bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut, mutu atau fiturnya. Hal ini adalah alat persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan beberapa jenis produk yang sama, atau hamper sama di dalam pasar oligopoly.
Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut, mutu atau fiturnya. Hal ini adalah alat persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan beberapa jenis produk yang sama, atau hamper sama di dalam pasar oligopoly.
5. Adanya hambatan bagi
pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
Diantaranya adalah bersifat kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar oligopoly membuat beberapa kesepakatan masalah harga, dan lain-lain. Perusahaan baru akan sulit masuk pasar karena produk yang mereka tawarkan meskipun mutu dan harganya lebih unggul, tapi peranan Brand image melalui periklanan mengalahkan hal tersebut.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
Diantaranya adalah bersifat kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar oligopoly membuat beberapa kesepakatan masalah harga, dan lain-lain. Perusahaan baru akan sulit masuk pasar karena produk yang mereka tawarkan meskipun mutu dan harganya lebih unggul, tapi peranan Brand image melalui periklanan mengalahkan hal tersebut.
6. Adanya saling
ketergantungan antar perusahaan (produsen).
Keuntungan yang didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Yaitu adanya tarik menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit melalui harga jual bersaing sehingga tidak ada keuntungan
Keuntungan yang didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Yaitu adanya tarik menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit melalui harga jual bersaing sehingga tidak ada keuntungan
7. maksimum.Advertensi
(periklanan) sangat penting dan intensif.
Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru.
Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru.
B. Hubungan Pasar dengan
Koperasi
Ditinjau dari sisi produksi dan konsumsi, anggota koperasi dapat
dikelompokkan menjadi Koperasi Produsen dan Koperasi Konsumen. Untuk memahami
bagaimana hubungan kedua sisi ini ditinjau dari fungsi koperasi sebagai
perusahaan yang melakukan transaksi bisnis dengan pasar, perlu digambarkan
hubungan ekonomi pasar dengan produsen bergabung dengan koperasi dan yang tidak
bergabung dengan koperasi.
C. Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam
Sistem Pasar
Sebagai bagian dari sitem pasar secara keseluruhan, koperasi akan bersaing
dengan perusahaan-perusahaan lain yang bukan koperasi. Untuk memenangkan
persaingan, bagaimanapun koperasi harus mempunyai kemampuan bersaing di pasar.
Berbagai strategi dan kebijaksanaan yang biasa dilakukan oleh bnayak perusahaan
nonkoperasi harus digunakan oleh koperasi agar mampu meraih target pasar yang
dikehendaki. Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki,
mampu mencari peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan, memnafaatkan
kesempatan-kesempatan yang ada dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada
dalam tubuh koperasi.
Sebagai organisasi yang dimiliki oleh para anggota, koperasi angat mungkin
memanfaatkan kekuatannya terutama yang berhubungan dengan economies of
scale, bargaining position dipasar sebagai akibat
bersatunya para produsen dalam koperasi, kemempuan dalam menghadapi
ketidakpastian , pemanfaatan inter-linkage market dan transaction
cost sebagai akibat self control dan self
management.
Economises of scale dapat diperoleh melalui pembelian bahan/barang.
Pembelian bahan yang banyak akan merendahkan biaya rata-rata karena kan
memperoleh potongan harga sehingga harga per unitnya akan semakin murah. Bargaining
position dipasar diperioleh melalui penjualan produk yang
dihasilkan oleh organisasi koperasi. Bersatunya para produsen dalam sebuah
organisasi koperasi merupakan ajang yang baik dalam mengatur harga jual. Itu
berarti koperasi mempunyai kekuatan dalam penawaran produknya. Kemampuan
menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang terutama karena dalam
koperasi terdapat internal market disamping external
market.
Adanya internal market memungkinkan risiko yang
ditimbulkan sebagai akibat ketidakpastian dapat ditekan serendah mungkin.
Sedangkan bila terdapat risiko sebagai akibat koperasi bergerak di external
market, risiko itu akan ditanggung bersama-sama anggota. Jadi pada akhirnya
biaya risiko per anggota akan menjadi murah. Adanya interlingkagemarket pada
koperasi merupakan kekuatan lain yang dimiliki intitusi koperasi karena
dasarnya transaksi antarkoperasi bukan didasarkanpada profit
motive melainkan non-profit motive.keadaan tersebut dapat
menurunkan biaya transaksi. Biaya transaksi disini diartikan sebagai biaya yang
dikeluarkan di luar biaya produksi. Rendahnya biaya transaksi pada koperasi disamping
karena adanya social control dan management control,
juga karena adanya kemampuan untuk menghadapi risiko ketidakpastian, pembelian
dalam jumlah banyak dan inter-linkage market.
Kendatipun banyak kekuatan yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh koperasi,
tetapi sisi lain yang masih memperhatikan adalah rendahnya tingkat pertumbuhan
koperasi sebagai akibat katidakmampuan koperasi dalam mencari dan memanfaatkan
peluang yang ada.
Bila dikaji secara teoritis, banyak kelemahan koperasi yang timbul dari
sifat dasarnya. Dalam prinsip-prinsip koperasi yang dikemukakan terdahulu
terlihat ada kelemahan dalam struktur permodalan pada koperasi. Pemupukan modal
memang bisa dilakukan melalui partisipasi kontribusi keuangan. Tetapi cara
tersebut sulitr dilakukan mengingat kelemahan dari beberapa prinsip koperasi
yang ada. Kelemahan Prinsip tersebut:
1. Prinsip keanggotaan
bersifat terbuka dan sukarela, akan mlemahkan struktur permodalan dalam jangka
panjang sebab jika perusahaan koperasi tidak mampu melayani kepentingan
anggota, ia bisa keluar dari keanggotaan koperasi. Konsekuensinya, modal yang
tertanam dalam koperasi harus dikembalikan.
2. Prinsip control secara
demokratis, menyebabkan anggota yang memiliki modal dalam jumlah banyak akan
keluar dari koperasi dan memilih masuk organisasi nonkoperasiyang
ketentuan-ketentuannya menyatakan pemilik modal terbesar adalah yang memiliki
control terbesar dalam perusahaan.
3. Prinsip pembagian sisa
hasil usaha berdasarkan jasa anggota, akan mengurangi pemilik modal memasuki
koperasi.
4. Prinsip bunga yang
terbatas atas modal, akan mengurangi kegiatan anggota untuk menabubg pada
koperasi.
Kelemahan structural permodalan pada koperasi menunjukan bahwa koperasi
tidak kan cocok untuk bidang usaha yang membutuhkan modal cukup besar dan
stabil.
Kelemahan-kelemahan koperasi tersebut sedapat mungkin dikurangi agar
koperasi paling tidak dapat tetap eksis dalam persaingan. Tetapi untuk
membnagun koperasi, sebenarnya tidak seluruhnya menjadi beban sector koperasi,
tetapi dibutuhkan berbagai sector yang terkait dengan pertumbuhan koperasi.
Sumber:
Daftar Pustaka
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar